BATIK NUSANTARA

By Opie - 12/27/2009 02:36:00 PM

BATIK SUMATERA

Batik Tanah Liek, Batiknya Sumatera Barat

Wirda Hanim mengangkat kembali pesona batik tanah liek. Bila dulu batik ini dibawa dari Cina, kini ia memproduksinya di Ranah Minang.

Batik ini disebut batik tanah liek, karena batik yang asalnya dari Sumatera Barat itu salah satu pewarnanya adalah tanah liek, yaitu tanah liat. Ada bermacam-macam sumber pewarna alam lainnya. Ada yang dari kulit jengkol, kulit rambutan, gambir, kulit mahoni, daun jerame dan masih banyak akar-akar lainnya yang juga digunakan. Sejumlah pewarna alam ini adalah hasil penemuan Wirda Hanim yang sudah berulang-ulang kali dicoba.
Untuk mengetahui cara membuat pewarna alam, Wirda Hanim sempat belajar ke Yogyakarta. Setelah kembali ke Padang, ia mengolah lagi dan tak bosan-bosannya melakukan eksperimen berulang kali dengan memanfaatkan bahan alam yang ada di sekitarnya. Kerja keras serta upayanya itu tidak sia-sia. Pada 2006, ia mendapat Upakarti dari Presiden.

Sebelum terjun sebagai perajin batik, mulanya Wirda adalah perajin sulam dan bordir.
Ceritanya suatu hari ia menghadiri acara pesta Di sana ia melihat ada seorang wanita tua mengenakan batik tanah liek yang sudah lusuh. Wirda ingin sekali agar batik lusuh itu dapat cerah seperti sedia kala. Tapi ia tidak tahu caranya. Rasa ingin tahunya mengenai batik semakin menggebu. Wirda jadi `jatuh hati` pada batik. Tak kepalang tanggung, ia belajar membatik di Yogyakarta. Karena ternyata tidak mudah, akhirnya ia memboyong pembatik asal Jawa Tengah itu ke Padang. Oleh Wirda sejumlah ibu rumah tangga di sekitar rumahnya dikumpulkan untuk belajar membatik. Akhirnya sampai kini mereka jadi pandai membatik. Para ibu rumah tangga inilah adalah bagian dari 50 perajin batik yang bekerja untuk Wirda. Selain mereka, Wirda mempekerjakan kaum pria untuk bagian pencelupan warna dan melorot..

Menurut Yanti, yang sehari-harinya dipercaya di bagian penjualan, Wirda Hanim satu-satunya perajin batik di Padang yang menggunakan pewarna alam. “Selain sudah pernah pameran di berbagai kota besar, Ibu pernah pameran di luar negeri, yang saya tahu sekali di Afrika.”jelas Yanti.

Batik Tanah Liek menurut sejarahnya berasal dari Cina yang dibawa oleh pedagang Cina. Karena indahnya wanita Minang memanfaatkan batik ini untuk selendang. Harganya tergolong mahal Sehingga hanya digunakan pada acara-acara tertentu saja. Pada acara itu pun hanya dipakai oleh ninik mamak dan bundo kanduang, atau panutan adat. Selendang ini selalu dipertahankan oleh orang Minang sebagai kerajinan peninggalan nenek moyang.
Oleh Wirda kini Batik Tanah Liek didesain dengan aneka ragam. Selendang kisaran harganya dari Rp 100 ribu sampai Rp 1 juta. Termahal sarimbit dengan bahan tenun sutra ATBM sampai Rp 3 juta.

BATIK KALIMANTAN
Selama ini yang terkenal hanyalah motif Batik dari pulau Jawa. padahal Kalimantan juga memiliki motof yang tak kalah menarik dan khas,

Bila Kain Batik Kalsel terkenal dengan nama kain Sasirangan, kain batik kalteng terkenal dengan nama Batik Benang Bintik-nya. Motifnya pun variatif dengan warna-warna yang memanjakan selera. Motif yang umum adalah Batang Garing (simbol batang kehidupan bagi masyarakat Dayak), Mandau (senjata khas suku Dayak), Burung Enggang/Tingang (Elang Kalimantan), dan Balanga. Warnanya lebih berani seperti shocking pink, hijau stabilo, merah terang, oranye, dan masih banyak lagi Masing-masing kabupaten (ada 13 kabupaten)memiliki motif dan warna tersendiri
Batik kalimantan lebih pada batik tenun yang bernuansa kayu kayuan dan warna gelap.
BATIK PAPUA
-->
Dibandingkan dengan corak batik dari daerah lainnya di Jawa, batik Papua memiliki perbedaan corak yang cukup mencolok. Batik dari daerah ini cenderung lebih gelap namun banyak memiliki motif yang terdiri dari gambaran patung.

Batik di Papua selama ini yang paling terkenal adalah batik motif Asmat. Warnanya lebih cokelat dengan kolaborasi warna tanah dan terakota. Soal pemilihan motif batik Papua banyak menggunakan simbolsimbol keramat dan ukiran khas Papua. Cecak atau buaya adalah salah satunya,selain tentu lingkaran-lingkaran besar.Bahannya macam-macam disesuaikan dengan permintaan pasar.
BATIK BALI


Batik bali ini sudah termasuk corak2 yang modern dengan memadukan lukisan bali yang terkenal dan juga beberapa corak abstrak serta tenunan yang bervariatif.
Pertenunan Cap Batik GALUH didirikan pada tahun 1976 di Br. Tegehe, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Propinsi Bali oleh Bapak Pande Ketut Krisna. Pada awal berdirinya, pembuatan tenun Batik Cap Galuh memperoleh ijin usaha dari Departemen Perdagangan dengan no. SIUP. 118/22-04/PM/VI/86 serta terdaftar sebagai wajib pajak dengan NPWP : 4.139.244.0-58.
Pada awal pelaksanaan kegiatan produksinya, Pertenunan Batik Cap Galuh memiliki hanya 5 (lima) buah Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Adanya keinginan untuk maju di dalam mengembangkan pertemuannya telah menjadi tekad bagi Bapak Pande Ketut Krisna. Sehingga perusahaan pertenunan yang dikelolanya dapat berkembang dengan pesat seperti yang dapat kita lihat pada saat ini. Dan petenunan batik cap Galuh pada saat kini telah mempunyai 32 buah ATBM. Mengenai mutu design produk/barang-barang yang dihasilkan lebih mengutamakan mutu sehingga mendapatkan perhatian yang sangat serius sekali dari konsumen, dan hasilnya pun sangat laku di pasaran baik di dalam negeri maupun luar negeri.

  • Share:

You Might Also Like

1 komentar

  1. Kerennnnnnn bgt, lg pengen nihh punya koleksi or usaha batik se-nusantara.

    Thanks infonya
    Inda

    BalasHapus