Jika Diam Saat Agamamu Dihina, Gantilah Bajumu Dengan Kain Kafan

By Opie - 10/10/2016 01:33:00 AM

wahh opie nulis lagi

begitulah batin gue pertama kali buka composing page nya blogger ini, jujur menulis bukan hobi rutin gue sehari2 sih karena buat gue menulis itu membutuhkan effort dari segi pikiran dan tentunya waktu, dan gue bukan tipikal orang yang bisa menulis satu postingan/tulisan dengan cepat. selain topik yang menurut gue menarik untuk diangkat, biasanya gue bisa menulis dengan produktif ketika gue sedang dilanda berbagai masalah di real life, dan menulis entah kenapa selalu bisa menjadi salah satu pelarian yang cukup mengasyikan dari masalah2 tersebut selain hobi2 gue yang lain

jadi agak terjawab lah ya kenapa gue jarang update tulisan di blog ini, bahkan kadang sampe 1 tahun atau 2 tahun gue baru update postingan lagi

yup, karena alhamdulillah berarti gue masih sangat bahagia dengan kehidupan nyata dan belum ada topik yang menurut gue cukup menarik untuk di posting di blog ini

itu alasan serius nya sih, walopun sebenernya emang ada faktor males juga dari gue nya bikin tulisan, males mikir, males spend waktu nya, dan males2 lainnya, hahahaha

"jadi postingan2 sebelumnya lo tulis pas lo lagi ada masalah dong pie ?"

"ya nggak semua sih"

"berarti topik real life lo ga menarik ya untuk di share di blog ini ?"

"ya nggak gitu juga sih, justru kehidupan nyata gue terlalu kaya akan cerita dan kebahagiaan bersama temen2 dan keluarga gue, yang akhirnya karna saking banyak nya gue males bikin tulisannya dan bingung harus mulai darimana kalo mao ngomongin soal itu hihihi"

"berarti lo sekarang lagi ada masalah dong pie ?"

".........."

dah sampe situ aja ya intermeso nya daripada lama2 gue jadi kaya orang gila nanya sendiri jawab sendiri gitu :D

OKE

gue tegaskan dari awal ya, postingan ini murni pandangan gue doang, bukan untuk black campaign ke siapa2 atau mendukung cagub/agama/golongan2 tertentu, boro2 black campaign, gue ikutan pemilu DKI aja kagak, gue cuma karyawan swasta biasa yang berdomisili di Depok yang gak ngerti2 amat soal agama, jadi kalo masih ada yang beranggapan postingan ini adalah upaya penggiringan opini untuk menyudutkan pihak2 tertentu gue anggap itu adalah kebodohan murni pihak yang menafsirkan

mungkin buat orang2 yang kenal gue secara personal di dunia nyata akan merasa postingan ini gak ada pantes2nya sama karakter dan kepribadian gue di dunia nyata yang isinya becandaan mulu kali ya, dan gue sadar gue juga ngerasa gitu kok, cuma ya bodo amat lah gue lagi pengen nulis ya tulis aja lah yaa :D

jadi ceritanya beberapa hari ini sedang viral di sosial media video tentang si DKI-1 alias Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dianggap melecehkan umat muslim tanah air dalam salah satu event public speaking nya dengan menyebutkan kalau salah satu ayat Al-Quran yaitu surat Al-Maidah ayat 51 membodohi masyarakat dalam konteks pemilihan calon pemimpin dimana pada ayat tersebut disebutkan bahwa umat muslim dilarang memilih calon pemimpin dari golongan non muslim, wihh ngeri ga tuh kasusnya

yang akhirnya timbul banyak opini bahwa kasus ahok adalah contoh dari mengapa agama islam melarang memilih pemimpin yang berasal dari golongan kaum non-muslim

sejujurnya gue adalah tipikal orang yang lumayan open minded soal calon pemimpin dan hal2 bersifat pemerintahan, sejauh ini pandangan gue adalah ya gue sih bodo amat pemimpin negara/wilayah itu berasal dari keturunan apapun, wilayah Indonesia bagian mana pun, suku apa pun, sejauh dia bisa pegang amanah rakyat dan punya pembuktian2 nyata soal hal2 yang berhubungan dengan pembangunan, birokrasi, dan lain2, dan sejauh yang gue tau dari kacamata gue sebagai masyarakat sipil yang bukan warga Jakarta dan ga ngerti politik, ibu kota Indonesia ini ketika dipimpin dibawah tangan Ahok punya prestasi yang lumayan oke dibanding gubernur2 sebelumnya, contoh nyata yg udah beberapa gue liat adalah sesimple seperti udah ada sungai2 yang mulai bersih, development project mrt jalan lagi, dll

bahkan gue sempet kadang suka mikir sendiri "enak kali ya klo Depok punya Ahok nya kota Depok itu sendiri ?"

lalu bagaimana dengan agama calon pemimpin ?

oke gue punya cara pandang yang agak berbeda soal pemimpin dalam konteks ini, menurut gue calon presiden/gubernur/walikota atau apapun itu bukan calon pemimpin negara/wilayah tapi hanyalah sekedar calon pelaksana administratif negara/wilayah tersebut, jadi ketika ada pemilu atau pilkada ya gue sih menganggap gue cuma milih siapa yang kompeten sebagai pelaksana tersebut yang ibarat kasarnya ketika gue milih salah satu calon ya secara tidak langsung gue nyuruh dia untuk ngurusin negara, bikin sistem kependudukan yang bener, bikin plan development pembangunan yang bener, dan hal2 bersifat birokrasi lainnya,
jadi untuk hal ini gak nyampe sih di logika gue kenapa orang yang gue suruh untuk ngurus negara kok bisa dibilang jadi pemimpin gue, siapa elu kenal juga kagak

ibaratnya kalo kaya audisi calon vokalis band atau kontes ajang pencarian bakat, calon2 gubernur ini adalah kontestan nya, dan kita2 ini juri nya cuma beda nya kalo di tipi2 itu juri nya cuma 3-4 orang nah kalo ini juri nya ada jutaan kepala, terus kalo udah ada yg kepilih juara nya dia otomatis akan jadi pemimpin dari para juri2 itu gitu ?
maap mungkin analogi gue ini bego ngebandingin pemilu sama ajang pencarian bakat, tapi ya ini sudut pandang gue

jadi kalo pola pikirnya dipukul rata semua bahwa semua yang katanya disebut 'pemimpin' itu tidak boleh berasal dari golongan agamis non-muslim ya gimana lo bisa hidup ?
sedikit contoh implementasinya gini

pemimpin RT/RW ga boleh non-muslim ?
ya lo akan sulit hidup sosial dan bertetangga

pemimpin perusahaan ga boleh non-muslim ?
ya lo akan sulit dalam hal nyari kerja dan nafkah

lain hal nya klo ngomongin calon untuk pemimpin keluarga, kalo menurut gue ya ini adalah hal mutlak yang tidak bisa dibantah sebagai seorang muslim ya kepala keluarga harus beragama Islam, menurut gue pribadi loh ini ya..

dan satu lagi yang perlu diingat, Indonesia memang negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam tapi Indonesia bukan negara Islam dimana dasar undang2 kita gak dibikin berlandaskan syariat dan kitab suci umat Islam, jadi menurut gue sih klo kita memaksakan mindset semua pemimpin harus berasal dari golongan muslim, maka daripada kita capek2 memperjuangkan untuk merubah undang2 yang udah berjalan puluhan tahun ya lebih baik memperjuangkan diri kita sendiri untuk pindah kewarganegaraan ke negara islam lainnya mungkin seperti Arab Saudi, Brunei Darusalam, (cmiiw) yang mana efek destruktif nya cenderung lebih kecil kecuali lu pindah warga negara ngajak2 orang satu Indonesia :p
dan kalo memang masih cinta dan masih tetep pengen hidup di Indonesia ya menurut gue (lagi) sih alangkah lebih bijak nya jika kita punya pola pikir yang lebih fleksibel, menurut gue ini loh ya.. karna pilihan kan ya balik lagi ke masing2 individu nya, siapa gue bisa maksa2 pola pikir orang :p  

jadi kesimpulannya gue gak terlalu peduli sama agama calon pemimpin negara/wilayah di Indonesia, seperti paragraf diatas ya sejauh dia kerja bener ya gue sih bodo amat pasti gue pilih

oke balik lagi ke kasus soal pidato Ahok didepan masyarakat pulau seribu yang dianggap melecehkan umat islam, seperti apa sih emang pidato ahok tersebut ?

ini statement langsung dari Ahok nya yang gue kutip dari official page nya doi di facebook



dan ini lah video yang ramai diperbincangkan, yang gue refer dari postingan official page Ahok tersebut





jika ada yang belum nonton video nya, silahkan ditonton videonya dari menit 23:40 sampai 25:35 sesuai yang dianjurkan Ahok lewat official facebook page nya tersebut

tenang, kalo ada yang males nonton, berikut gue copas kalimat Ahok yang diangap melecehkan ini


"Jadi bapak ibu enggak usah khawatir, ini pemilihan kan dimajuin. Jadi kalau saya tidak terpilih pun bapak ibu, saya berhentinya Oktober 2017. Jadi kalau program ini kita jalankan dengan baik pun, bapak ibu masih sempat panen sama saya sekalipun saya tidak terpilih jadi gubernur. Jadi saya ingin cerita ini supaya bapak ibu semangat. Jadi enggak usah pikiran 'Ah nanti kalau enggak kepilih pasti Ahok programnya bubar'. Enggak, saya sampai Oktober 2017. Jadi jangan percaya sama orang. Kan bisa saja dalam hati kecil bapak ibu enggak bisa pilih saya. Karena Dibohongin pakai surat Al Maidah 51 macem-macem gitu lho. Itu hak bapak ibu, ya. Jadi kalau bapak ibu perasaan enggak bisa pilih nih, saya takut masuk neraka dibodohin gitu ya, enggak apa-apa, karena ini kan panggilan pribadi bapak ibu. Program ini jalan saja. Jadi bapak ibu enggak usah merasa enggak enak. Dalam nuraninya enggak bisa pilih Ahok, enggak suka sama Ahok nih. Tapi programnya, gue kalau terima, gue enggak enak dong sama dia. Kalau bapak ibu punya perasaan enggak enak nanti mati pelan-pelan lho kena stroke. 
Jadi,ang...bukan anggap. ini adalah hak semua bapak ibu sebagai warga DKI. Kebetulan saya gubernur mempunyai program itu. Jadi tidak ada hubungannya dengan perasaan bapak ibu mau pilih siapa. Ya saya kira itu. Kalau yang benci sama saya, jangan emosi terus dicolok waktu pemilihan colok foto saya, wah jadi kepilih nanti saya. Jadi kalau benci sama saya, coloknya musti berkali-kali baru batal. Kalau cuma colok sekali, wah kepilih lho gue entar."

lalu bagaimana tanggapan Ahok terkait kasus dirinya yang dianggap telah melecehkan umat islam ini ?

silakan baca ini

http://news.detik.com/berita/3316001/mui-harap-permintaan-maaf-soal-al-maidah-51-ahok-nggak-ada-yang-salah

atau tonton video ini

http://tv.detik.com/20detik/detailvideo/161007006/

TOLOL & BODOH

itu dua kata pertama yang terlintas di otak gue ketika pertama kali tahu soal isu ini dan menonton video tersebut, gue ga abis pikir seorang politikus sekaliber Ahok bisa mengeluarkan statement dangkal nan bodoh seperti itu, kenapa bodoh ?
menurut gue ini jelas bodoh dan tolol menyerang salah satu ayat kitab suci Al-Quran yang dianggap membodohi masyarakat di depan publik yang mayoritas muslim, ini ibarat mengatakan orang inggris dibodohi oleh sepakbola di depan publik inggris sendiri yang kerap disebut oleh beberapa orang bahwa sepakbola di negara Ratu Elizabeth ini sudah seperti agama yang sebegitu sakralnya, dan gue hanya tidak mengerti kalo masih ada orang yang menganggap ini bukan tindakan bodoh

memang Ahok melalui video konfirmasi yang gue cantumkan diatas menjelaskan kalau dirinya tidak bermaksud untuk menghina Al-Quran, tapi menurut penjabarannya dia bermaksud menghina orang2 yang dia anggap pengecut dan rasis dalam mempolitisasi ayat Al-Quran dan akhirnya membodohi masyarakat dengan konten Al-Quran Surat Al-Maidah Ayat 51 tersebut

oke kita ulang statement Ahok pada video kontroversial tersebut terkait konteks pelecehan agama ini, berikut gue copas ulang dari quote yang gue kasih font mark biru diatas


"Jadi jangan percaya sama orang. Kan bisa saja dalam hati kecil bapak ibu enggak bisa pilih saya. Karena Dibohongin pakai surat Al Maidah 51 macem-macem gitu lho. Itu hak bapak ibu, ya. Jadi kalau bapak ibu perasaan enggak bisa pilih nih, saya takut masuk neraka dibodohin gitu ya, enggak apa-apa, karena ini kan panggilan pribadi bapak ibu."

yup itulah statement dari Ahok yang akhirnya menimbulkan banyak kontroversi, bahkan sampe gue ketik paragraf ini gue masih ga percaya ada orang berpendidikan dan memiliki karakter sekuat Ahok bisa mengucapkan hal bodoh ini,

Jadi jangan percaya sama orang
berarti gak boleh percaya sama ustadz/ulama donk ? mereka kan orang juga

Kan bisa saja dalam hati kecil bapak ibu enggak bisa pilih saya. Karena Dibohongin pakai surat Al Maidah 51 macem-macem gitu lho. Itu hak bapak ibu, ya.
jadi kalau ada orang menyampaikan isi surat Al-Maidah Ayat 51 adalah kebohongan yang tidak patut dipercaya ?

Jadi kalau bapak ibu perasaan enggak bisa pilih nih, saya takut masuk neraka dibodohin gitu ya, enggak apa-apa, karena ini kan panggilan pribadi bapak ibu.
waduh udah dibohongi malah dibodohi lagi, luar biasa

jadi berarti kalau ada ustadz/ulama yang menyampaikan isi surat Al-Maidah Ayat 51 itu artinya mereka membohongi dan membodohi jamaahnya untuk tidak memilih Ahok ?

sungguh statement yang bodoh dan tolol.

asumsi gue, asumsi loh ya..
jadi ini murni pendapat gue, berdasarkan video yang disini mungkin dia geram semenjak dia berpolitik yang katanya udah dari tahun 2003 dia sering diserang lawan politiknya menggunakan Surat Al-Maidah Ayat 51 ini, dan mungkin bener dia mau menekankan bahwa banyak orang (atau mungkin maksud dia oknum) yang memanfaatkan Ayat tersebut untuk menjatuhkan dia makanya sampe keluar kata2 tersebut dari mulutnya, namun di sisi lain Ayat itu ya memang benar ada nya melarang umat muslim untuk memilih pemimpin dari golongan non-muslim

seperti apa sih sebenernya isi ayat tersebut, berikut gue capture dibawah dari hasil googling tadi :D



 

dari ayat tersebut ya sudah tak terbantahkan lagi, memang berarti dalam Islam umatnya dilarang memilih calon pemimpin yang berasal dari golongan agama non-islam, jadi sebenernya kalo ada orang yang bilang/menyampaikan informasi bahwa dalam surat dan ayat tersebut umat muslim dilarang memilih pemimpin dari golongan agaman lain ya lu mao bilang apaan ? emang bener informasinya begitu
mungkin yang membedakan adalah niat dari si orang yang menyampaikan informasi tersebut apakah niat nya emang secara politik mao ngejatohin Ahok atau memang murni niat mulia mengingatkan ke sesama umat muslim, dan kalo udah di ranah ini udah tinggal tuhan sama orang itu yang tau toh ?

terus isu ini berkembang kalo ini katanya adalah aksi black campaign dari lawan politik menggunakan isu sara dan kabarnya barusan gue liat di NET24 katanya uploader video tersebut ke youtube di polisikan oleh semacam organisasi pembela Ahok Djarot gitu lah dan terancam 6 tahun penjara, disini lagi2 gue ga ngerti ini yang mulai pake isu sara soal politik siapa yang dikasusin siapa, aneh

harusnya dengan kasus ini menjadi pembelajaran buat Ahok untuk lebih bijak mengeluarkan kata2, walaupun sampe poin ini gue sebenernya merasa gak pantes juga sih ngomong gini karena gue di dunia pekerjaan pun kadang suka asal ngomong dengan nada tinggi dan (mungkin) kasar sama co-workers dalam kondisi2 tertentu :))))
tapi ya harus nya ahok yang memiliki kapasitas organisasi dan porsi kedudukannya yang jauh lebih tinggi dan krusial dibanding gue yang coro kantor ini sih ya harus nya dia udah ada di titik dimana dia bisa handle emosi dan lebih bijak mengeluarkan statement dan kata2 dari mulutnya

namun alih2 memperbaiki kesalahannya justru meminta maaf pun tidak dilakukan oleh Ahok yang kalo kata gue sih kayanya udah terlanjur menyakiti perasaan banyak umat muslim di Indonesia, karena gak semua orang indonesia punya pola pikir yang sama ama gue soal definisi "pemimpin"
dan jujur, gue aja yang punya pola pikir lebih terbuka merasa sangat geram dengan kata2 Ahok itu, bayangkan efek geram yang terjadi pada masyarakat/individu/golongan yang memiliki pola pikir yang lebih strict atau lebih saklek dari gue, ya gue sih berharap semoga ini ga menimbulkan aksi2 anarkis lah ya, karna klo anarkis lagi yang disalahin siapa lagi ? yup, Islam lagi
dan juga gue gak abis pikir sih klo ada umat muslim yang gak tersinggung dengan kata2 Ahok itu dan bahkan cenderung membela statement tersebut

terlepas dari aksi pidato Ahok itu gue sih berharap kita tetep bisa melihat secara general, gue pribadi sih menganggap ini adalah kebodohan dan ketololan murni seorang individu dalam hal ini ya si Ahok, jangan akhirnya kita jadi memandang kalo ternyata (maaf) orang kristen benci sama orang islam, atau (maaf) orang cina benci sama orang islam, yang endingnya entar ga bakal abis2 debatnya, dan juga korelasi nya ga dapet kalo dengan pola pikir begitu, gue punya banyak kok temen (maaf lagi) keturunan cina beragama kristen yang tutur kata nya sopan luar biasa dan baiknya minta ampun, maka dengan segala hormat pola pikir ini menurut gue tidak dapat dibenarkan

anyway tadi siang gue nemu quote nya Alm. Buya Hamka di google






"Jika diam saat agamamu dihina, gantilah bajumu dengan kain kafan"


maka lakukanlah suatu tindakan, tapi melakukan suatu tindakan ini menurut gue sih ga perlu turun ke jalan demo2 ga jelas nuntut Ahok minta maap yang endingnya cuma bikin macet dan keonaran doang, ya gue bukan warga DKI Jakarta sih walaupun gue asli keturunan dan kelahiran tanah Betawi, tapi klo misalkan case nya gue adalah warga DKI Jakarta, tidak memilih Ahok ataupun golput jika tidak ada calon gubernur yang sreg di hati akan menjadi suatu tindakan yang cukup elegant buat gue, ini cuma andai2 loh yah klo gue jadi orang ber-KTP Jakarta, bukan berarti gue ngajak2 orang lain atau umat muslim lain untuk gak milih Ahok atau golput, itu mah terserah individu nya masing2 gue gak urus dia mao pilih apa kek

lalu apa tindakan gue atas kasus ini dengan kondisi gue saat ini yang bukan warga DKI Jakarta ?
yah walopun jatohnya jadi kaya orang bener, menurut gue bertindak dengan publish postingan ini sudah cukup, memberikan opini gue ke publik soal kegeraman atas statement tolol dan bodoh yang dilakukan Ahok kepada umat muslim agar bisa dibaca orang lain, walopun traffic blog ini kayanya sama dengan traffic nya google di tahun 1982 silam sih, iya gak ada !
yah setidaknya kan niatnya udah ada lah ya, bukan begitu sodarahh2.. :D

oke segitu dulu deh postingan unek2 kali ini, prestasi juga nih gue ngomongin topik berkaitan ama politik gini segini panjang nya, mungkin karna ada isu agama nya kali ya jadi tersentil untuk nulis ?

entah lah..

dah ah tidur, udah ampir jam 2 pagi ternyata :o

see u next post, babayyy !

update : ternyata 5 setengah jam setelah gue publish postingan ini Ahok mengeluarkan statement permohonan maaf nya jika telah menyakiti perasaan umat muslim, detialnya bisa dibaca disini

http://news.detik.com/berita/d-3316806/ini-pernyataan-lengkap-permintaan-maaf-ahok-ke-publik-terkait-al-maidah-51

gilak segitu ngaruh nya postingan ini yah ampe ahok minta maap :))))))
*kegeeran*

yah sudah lah yah, case closed lah soal ini, tapi walo pun beitu gue ga akan edit sedikit pun postingan gue ini kecuali bagian yang update ini karna ini murni opini gue pribadi, jadi mau memaafkan Ahok ?

terserah Anda ! :D

:ngacir: 


  • Share:

You Might Also Like

1 komentar